Bantuan, NU Online Sumenep
KH Moh Halimi Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep mengatakan, mazhab sudah ada di masa sahabat. Seperti pendapat Abdullah bin Umar di Madinah, Abdullah bin Abbas di Makkah, Abdullah bin Mas ‘ud di Kufah, Amr bin Ash di Mesir, Abu Darda di Damaskus, Abu Musa Al-Asy’ari dan sebagainya.
Pernyataan mengutip dalam Tarikh Tasyri yang disampaikan di acara peringatan maulid nabi dan Hari Santri Nasional (HSN) yang dihelat oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bantuan, Selasa (18/10/2022) di mushala Hasanah Dusun Sagaran, Desa Batuan.
Disebutkan, dalam kitab I’lamul Muwaqqi’in, ada 100 ribu lebih sahabat nabi. Di antara 100 ribu itu, yang menjadi pemberi fatwa 200 an sahabat. Yang paling banyak memberikan fatwa 50 an.
“Dari dulu masyarakat meminta pandangan pada sahabat. Walaupun orang Arab pintar dalam bahasa Arab, mereka masih bertanya pada sahabat. Bukan semerta-merta kembali pada Al-Qur’an dan hadits. Sama halnya orang Madura, masih bertanya pada ulama,” ungkapnya.
“Sekali lagi, tidak ada satupun dalam sejarah sahabat meninggalkan Al-Qur’an dan hadits,” imbuhnya.
Dijelaskan oleh Kiai Halimi, kitab Maratib Al-Ijma yang ditulis oleh Ibnu Hazm, dibongkar oleh Ibnu Taimiyah, kemudian mengkritisinya.
Peristiwa tersebut, lanjutnya, Imam Al-Iraqi menegaskan bahwa Ibnu Taimiyah melanggar ijma sekitar 60 pendapat.
“Kritik itulah yang diikuti oleh orang-orang sekarang. Seolah-olah ijma tidak dihargai. Padahal nabi berkata, sahabat tidak mungkin sepakat dengan kesesatan,” ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya menyitir dawuh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bahwa NU itu mengambil yang terbaik dari semua pendapat.
Menurutnya, isu-isu mazhab kurang tepat digoreng di media sosial. Karena dalam sejarah, permasalahan ini didudukkan dalam sebuah diskursus keilmuan oleh orang-orang alim.
“Jika Asya’ariyah dan Maturidiyah dikatakan sesat, maka seluruh ahli tafsir, hadits, dan bahasa dari tahun 300 an sampai sekarang, sesat dong. Mengapa? Karena beliau semua mayoritas Asy’ariyah dan Maturidiyah,” tandasnya.