Image Slider

Diskusi Mahasiswi Instika Ulas Ruqyah Perspektif Tasawuf

Guluk-Guluk, NU Online Sumenep

Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Putri, Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep menggelar Ngopi Tasawuf (Pita). Kegiatan yang mengusung tema ‘Ruqyah dalam Perspektif Tasawuf’ itu dipusatkan di Gedung Kiai Bukhari, Instika Putri, Guluk-Guluk, Sumenep, Selasa (22/03/2022).

Dalam kesempatan itu, Mahmudi yang didaulat sebagai narasumber mengatakan, para sufi meyakini bahwa huruf-huruf Al-Qur’an mengandung rahasia yang besar. Sebagaimana pendapatnya Ibnu Arabi dalam kitab Mabadi’ wa Al-Ghayat dan Al-Ghazali di kitab Al-Aufaq.

Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin Instika Guluk-Guluk itu menerangkan, ruqyah salah satu pengobatan dengan membacakan potongan ayat-ayat suci Al-Qur’an pada pasien atau klien.

“Di dalam tasawuf, pengobatan ruqyah dapat dianggap sebagai pengobatan ruhani dengan menetralisir struktur tubuh manusia dengan menyesuaikan karakter huruf. Umumnya dikenal dengan sebutan sufi healing,” ujarnya.

Dijelaskan pula, ruqyah yang diterapkan oleh sejumlah praktisi NU, seperti yang ada di dalam Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) itu sesuai dengan tuntunan agama, baik media maupun tekniknya.

“Fungsi ruqyah, yaitu penyembuhan medis, gangguan kejiwaan dan gangguan jin,” ulas pria kelahiran Desa Karduluk, Sumenep itu.

Menurutnya, model pengobatan tersebut disebut thibbun nabawi atau pengobatan cara Nabi. Secara teoritis, pengobatan jenis ini sangat bermanfaat. Sebab, pasien yang mengalami gangguan makhluk ghaib dan penyakit lainnya yang bisa disembuhkan dengan ruqyah.

“Dan, proses penyembuhan pasien melalui cara ruqyah ini merupakan salah satu cara pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya.

Editor: A. Habiburrahman

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga