Kiai Safrawi Terpilih Jadi Ketua Takmir Masjid Al-Musyarrafah, Ini Harapannya

0
391

Lenteng, NU Online Sumenep

Tidak mau kalah dengan ingar-bingar perhelatan Pemilu dan Pilkada, Takmir Masjid Al-Musyarrafah Dusun Daja Songai, Desa Lembung Barat, Lenteng menggelar Pemilihan Ketua Takmir secara langsung, umum, bebas, dan rahasia (Luber).

Jika sebelumnya pemilihan Ketua Takmir Masjid Al-Musyarrafah dilakukan dengan musyawarah mufakat, kali ini dihelat dengan sistem pemilihan langsung oleh anggota takmir sebagaimana pesta demokrasi Pemilu dan Pilkada, Kamis (10/03/2022) malam di masjid setempat.

Moh Qudsi salah satu pengurus Takmir Masjid Al-Musyarrafah mengatakan, untuk memilih orang nomor satu di jajaran Masjid Al-Musyarrafah ditempuh pemilihan agar terpilih ketua yang legitimate dan pemilihan berlangsung secara demokratis, adil, dan jujur.

“Model pemilihan dengan asas Luber ini digelar berdasarkan aspirasi dari anggota takmir. Ketua terpilih akan menjabat masa periode 2022-2027, selama lima tahun,” kata pengurus Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Lembung Barat, Lenteng itu.

Guna mengakhiri masa jabatan, Ketua Takmir Masjid Al-Musyarrafah sebelumnya, H Hosnan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan selama menduduki jabatan Ketua Takmir Masjid. Laporan pertanggungjawaban diterima oleh semua anggota takmir.

Sebelum pemilihan dilaksanakan, pengurus takmir terlebih dahulu membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takmir Masjid Al-Musyarrafah. Ketua KPU dan anggota diberi mandat melakukan penjaringan calon dan penyelenggaraan pemilihan.

Ketua KPU Masjid Al-Musyarrafah Moh Qudsi mengatakan sebelumnya anggota KPU telah melakukan pendataan pemilih, penjaringan calon dan sosialisasi pemilihan ke seluruh anggota takmir.

“Berdasarkan pendataan pemilih, ada 70 anggota yang tercatat sebagai pemilih. Namun saat pemilihan berlangsung hanya hanya 44 orang yang menggunakan hak pilihnya,” sebutnya.

Dari penjaringan calon, terdapat 3 calon yang berhak maju dan dipilih anggota takmir. Ketiga calon tersebut yakni Kiai Safrawi selaku Wakil Pengasuh Mushalla Al-Muttaqin Lembung Barat, H Hosnan yang merupakan Ketua Takmir yang lama sekaligus Wakil Rais Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Lembung Barat, dan Kiai Marjuddin selaku Katib PRNU Lembung Barat.

Berdasarkan hasil perhitungan, Kiai Safrawi memperoleh 30 suara, H Hosnan 6 suara, dan Kiai Marjuddin 8 suara. Dari itu, Kiai Safrawi peraih suara terbanyak berhasil memenangi laga pemilihan ini.

Usai terpilih, Kiai Safrawi menuturkan siap mengemban tugas sebagai Ketua Takmir Masjid Al-Musyarrafah selama lima tahun ke depan. Pihaknya meminta anggota takmir yang lain bersedia dipilih menjadi pengurus harian untuk menjalankan program dan kegiatan yang ada.

“Karena kami sudah bersedia dipilih maka para anggota yang lain juga harus siap dipilih menjadi pengurus harian guna bersama-sama meramaikan dan memakmurkan Masjid Al-Musyarrafah,” tuturnya.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Lembung Barat ini menilai ilmu pengetahuan dan ekonomi merupakan salah satu kunci tumbuhnya suatu peradaban yang dalam hal ini adalah peradaban Islam.

“Masjid itu harus memakmurkan masyarakat. Apa yang dimakmurkan? Ilmu pengetahuan dan ekonomi, karena itu yang menyatukan adanya peradaban,” ujarnya.

Alumni Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan ini juga menambahkan, selain harus memiliki fungsi ibadah, masjid juga harus dapat mengelola, memperbaiki, dan meningkatkan perekonomian serta ilmu pengetahuan masyarakat.

“Jadi kita datang ke masjid bukan cuma ibadah dan mendengarkan khutbah tapi bagaimana meningkatkan pengetahuan, mendorong bagaimana masjid itu dapat memajukan masyarakat serta meningkatkan sumber daya jamaahnya,” harap alumni Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Guluk-Guluk itu.

Beliau juga menjelaskan maksud, memakmurkan yaitu pihaknya ingin membangun serta memelihara masjid agar menjadi makmur. Sementara dimakmurkan masjid berarti mendorong masjid pada penguasaan ilmu dan ekonomi.

“Kita sangat rendah penguasaan ekonomi dibanding masyarakat lainnya. Jadi, itu menjadi keseimbangan yang harus dibangun. Hal itu menjadi program prioritas kami ke depan,” tandasnya.

Pihaknya juga menegaskan dalam beberapa bulan ke depan akan mengadakan program Bersih-Bersih Masjid (BBM). Gerakan tersebut digagas tidak lain sebagai langkah persuasif kepada takmir masjid dan masyarakat untuk membangun kesadaran betapa pentingnya memelihara keberlangsungan masjid termasuk dalam hal kebersihan.

“Gerakan ini semoga menjadi pemantik dan inspirasi bagi takmir dan masyarakat setempat untuk tetap semangat dan istiqamah merawat masjid sebagai tempat ibadah dan kegiatan sosial kemasyatakatan,” tegasnya.

Agar istiqamah dan bisa membangun sinergi yang kuat antara pengurus takmir dan LTMNU setempat, kegiatan BBM ini bakal diadakan rutin secara bergilir dari satu masjid ke masjid lain.

“Ini akan kita lakukan secara rutin dan bertahap di masjid-masjid lain. Selain untuk menjaga kebersihan, juga terpenting hal ini juga bagian dari dakwah kita,” imbuh lelaki asal Lembung Barat, Lenteng itu.

Di samping itu, beliau juga berharap ke depan agar bersinergi dengan PRNU Lembung Barat dalam mengadakan kegiatan. Salah satunya yaitu Sadar (Safari Dakwah Ramah).

“Sesuai dengan namanya, Sadar akan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya sosialisasi dakwah yang ramah dan santun,” harapnya.

Beliau juga mengajak kepada pengurus takmir Masjid Al-Musyarafah agar terus mempertahankan amaliah Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah dan tradisi lokal yang baik di Lembung Barat seperti yasinan, tahlilan, ruwahan, maulidan, ziarah, dan lainnya.

“Bahkan kegiatan itu, nanti bisa dipusatkan di Masjid Al-Musyarrafah dalam rangka mempertahankan tradisi ke-NU-an yang ada,” ujarnya.

Di akhir penyampaiannya, menurut beliau, labelisasi masjid NU di Lembung Barat dipandang perlu untuk menguatkan peran NU dalam menjaga ibadah keumatan yang berhaluan Aswaja An-Nahdliyah.

“Kami khawatir dengan gerakan di luar NU yang begitu getol memengaruhi masyarakat dengan ajaran agama yang radikal, suka mencela dan menyalahkan yang tidak sesuai dengan mereka. Program labelisasi ini juga kami akan jalankan nanti di Masjid Al-Musyarrafah,” pungkasnya.

Editor : Firdausi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini