Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Tari Santri yang diperankan oleh para santri Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep tampil memukau di acara Ngaji Kesantrian bersama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senin (31/10/2022).
Mereka tampil secara kolosal di hadapan ribuan jamaah yang memadati Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk Sumenep. Gerakan tari yang diperankan oleh 28 santri itu memiliki makna tentang kehidupan santri di pesantren.
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Sumenep, Kiai A. Humaidi mengatakan, bahwa setiap gerakan tari yang diperankan santri keseluruhan merupakan cerminan dari perilaku keseharian santri di pesantren. Baik kaitannya dengan sesama manusia, alam maupun penyatuan jiwa dan raga kepada Allah SWT.
“Gerakan Tari Santri ini secara keseluruhan memiliki makna kehidupan santri di pesantren. Utamanya berkaitan dengan hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia maupun dengan alam,” ujarnya.
Para santri sesekali memainkan gerakan berbaris, melingkar, dan memutar secara bersama-sama sebagai perwujudan bahwa kehidupan santri di pesantren tidak lepas dari kebersamaan. Sembari melantunkan bait-bait nadzam Imrithi dan shalawat Nabi, mencerminkan hidup santri yang senantiasa menggeluti ilmu-ilmu agama.
Pria yang merupakan salah satu inisiator dan konseptor Tari Santri itu menambahkan, untuk tampil di acara yang dihadiri Rais Aam PBNU itu tidak perlu latihan banyak. Karena para santri sudah mahir dengan gerakan tarian tersebut.
“Sebelumnya juga pernah tampil di Haflatul Imtihan Madrasah Annuqayah. Jadi kami hanya melakukan latihan satu kali. Alhamdulillah, lancar tanpa ada kendala,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan Ngaji Kesantrian tersebut diinisiasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dalam memperingati Hari Santri 2022. Agenda ini dalam pelaksanaannya diamanatkan kepada Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Guluk-Guluk sebagai tuan rumah, dan dibantu MWCNU sekitar yakni Ganding dan Pragaan.
Editor: A. Habiburrahman