spot_img

Kisah Ketua Pergunu di Sumenep, Jadi Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19

- Advertisement -

Kota, NU Online Sumenep

Dalam sehari, kasus kematian terus bertambah. Lebih dari enam puluh sembilan ribu nyawa harus dikorbankan akibat keganasan virus Corona. Pemerintah baik di tingkat pusat hingga daerah, telah mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penyebarannya.

Fasilitas kesehatan yang tersedia semakin menipis. Oksigen langka. Banyak yang melakukan isolasi mandiri di rumah karena Puskesmas dan rumah sakit hampir seluruhnya penuh. Di waktu yang bersamaan pula, ambulans hilir-mudik mengantarkan jenazah Covid-19 ke tempat pemakaman.

- Advertisement -

Kenyataan ini dalam beberapa waktu terakhir masih belum menampakkan perubahan yang siginifikan ke arah yang lebih baik. Akibatnya, banyak tenega kesehatan kewalahan dan membuka lowongan kepada khalayak umum untuk menjadi relawan. Termasuk relawan pemulasaran jenazah Covid-19.

Suhartono, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kecamatan Kota Sumenep, adalah salah satu relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang diterjunkan untuk membantu tenaga kesehatan yang berjuang dilapangan.

Kepada NU Online Sumenep ia menceritakan, pasalnya Polisi Resort (Polres) Sumenep meminta kepada salah seorang Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kota Sumenep, H. Moh. Rasyid untuk mengutus beberapa orang menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Kemudian, Suhartono menyanggupi karena melihat situasi di lapangan semakin memprihatinkan.

- Advertisement -

“Saya teringat pesan Nabi, Khairunnas anfauhum linnas. Apalagi saat ini angka kematian terus meningkat. Jadi saya sanggupi penawaran H. Moh. Rasyid itu untuk menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19,” ujarnya, Ahad (18/2021).

Kemudian sejak Kamis, 15 Juli 2021 lalu, ia resmi menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 atas dorongan MWCNU setempat dan inisiatif pribadi melihat situasi yang memprihatinkan. Ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Moh. Anwar Sumenep.

Hingga berita ini ditulis, Suhartono menyebutkan, sudah ada 15 jenazah yang ia tangani bersama para relawan lainnya. Ditambah lagi untuk hari ini sudah delapan jenazah.

Di awal-awal dirinya menjadi relawan, mengaku tidak terbiasa dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sehingga terasa pengap dan gerah. Namun ketika sudah terbiasa, ia merasa lebih nyaman. Terpenting bagi dia, jenazah Covid-19 dapat ditangani sebaik mungkin.

“Alhamdulillah ya, selama ini tidak ada kesulitan berarti yang saya alami. Semuanya berjalan lancar. Karena saya dengan tim sangat kompak. Cuman di awal-awal itu rasanya make APD pengap. Karena belum terbiasa sih. Tapi sekarang terbiasa dan nyaman,” imbuhnya.

Pria yang sudah memiliki lima orang anak ini mengaku, bahwa bersedia menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 karena terinspirasi dari pesan sang ibu. Hidup mulia apabila bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

“Ibu saya pernah bilang, jangan mau kalah sama batu yang bisa memberikan manfaat kepada manusia. Bisa jadi rumah, masjid, mushalla, cincin dan sebagainya. Kita ini makhluk Allah yang paling sempurna. Jadi harus lebih bisa bermanfaat lagi,” tutur Suhartono menceritakan.

Meski hanya ditugaskan di RSUD H. Moh. Anwar, namun jika semisal dibutuhkan siapa saja, dimana saja dan kapan saja untuk mengurus jenazah Covid-19, selalu siap.

- Advertisement -

“Demi perjuangan NU dan kemanusiaan,” tandasnya.

Tentu ada banyak pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Meski baru terhitung beberapa hari, namun ia mengaku sudah banyak mendapatkan pengalaman berarti. Seperti menambah kekerabatan, menjadikan diri berpikir lebih dewasa bahwa hidup di dunia hanyalah sesaat dan manusia tanpa pertolongan Allah SWT tidak ada apa-apanya.

“Saya menyadari bahwa hidup ini hanya persinggahan, tidak kekal. Dari ini saya juga bisa memotivasi diri agar lebih siap mencari bekal untuk dibawa ke akhirat nanti, kehidupan yang kekal,” tuturnya.

Dalam sehari, ia mengurus pemulasaraan dua hingga empat jenazah akibat Covid-19. Meski dirinya tidak diberikan jadual khusus untuk piket dan hanya menunggu instruksi dari pihak rumah sakit, namun tetap selalu siap dan tetap bersemangat kapanpun dibutuhkan. Lantaran, saat sekarang ini, kepedulian antar sesama harus ditingkatkan.

“Hari ini saja sudah ada delapan jenazah yang saya urusi. Kapanpun saya dipanggil untuk mengurus pemulasaran jenazah Covid-19 saya selalu siap. Seperti jargon di PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama), siapa kita…? NU,” ungkap pria asal Desa Kebunagung Kecamatan Kota Sumenep itu dengan raut wajah penuh semangat.

Dirinya pun berharap agar masyarakat, utamanya warga NU patuh dengan protokol kesehatan. Sebab hanya dengan itu, pandemi Covid-19 dapat dimusnahkan. Selain itu juga disiplin serta mentaati aturan pemerintah. Karena selama ini pemerintah selalu berjuang keras memutus mata rantai penyebaran virus yang kali pertama muncul di Wuhan, Cina itu.

“Saya berharap agar masyarakat Sumenep, utamanya sahabat NU, agar tetap taat kepada pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena pemerintah berjuang baik untuk kesehatn rakyatnya. Taat kepada pemerintah hukumnya wajib sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an,” pintanya.

Suhartono juga mengingatkan salah satu sabda Rasulullah SAW, bahwa segala penyakit pasti ada obatnya. Kecuali mati. Setiap sesuatu pasti ada sebabnya. Termasuk ajal.

“Tetap berusaha dan berdoa. Selebihnya kita pasrahkan kepada Allah SWT. Jika sudah ajalnya, meski bukan karena Covid, pasti akan sampai. Sebaliknya, kalaupun terpapar Covid, tapi bukan ajalnya, pasti akan sembuh. Tentu atas izin Allah,” ungkapnya mengingatkan.

Terakhir, saat beliau baru saja melaksanakan tugasnya sebagai relawan pemulasaraan jenazah Covid-19, juga meminta agar tidak menentang atau sombong dengan adanya penyakit. Juga jangan terlalu panik dan takut.

“Mari lebih mendekatlah kepada yang menciptakan dan yang menyembuhkan penyakit yaitu Ilahi Robbi. Agar hidup ini tenang di dunia lebih-lebih di akhirat nnti. Amin Allahumma Amin,” ujarnya.

Kepedulian Suhartono untuk menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 mendapatkan apresiasi dari Muhammad Shaleh Shobari, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Sumenep. Sebagai seorang guru, sudah memberikan teladan baik untuk peduli terhadap sesama.

“Saya sangat mengapresiasi atas kepedulian Ketua PAC Pergunu Kota Sumenep yang telah menjadi relawan pemulasaran jenazah Covid 19. Sebagai guru, dia telah memberikan teladan utk peduli terhadap sesama, bahu-membahu menghadapi kondisi darurat pandemi Covid 19,” pungkasnya.

Editor: A. Habiburrahman

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Ibnu Abbas
Ibnu Abbas
Pemimpin Redaksi NU Online Sumenep
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

7
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...
Foto: NUOS

Keputusan Bahtsul Masail PCNU Sumenep: Hukum Berbisnis Rokok Ilegal

4
KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL PCNU SUMENEP DI MWCNU GAPURA YAYASAN MANHALUL ‘IRFAN Ahad, 13 Maret 2022 M / 10 Sya'ban 1443 H Pimpinan Sidang: MOH. SYAFIQ MAS’UD Dewan Tashih: KH. HAFIDHI SYARBINI Dewan...