Image Slider

KKN Instika Guluk-Guluk Komitmen Bangun Peradaban Hidup Sehat dan Bersih dari Sampah

Kalianget, NU Online Sumenep
Usai mempresentasikan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pekan lalu di hadapan perangkat Desa Marengan Laok, mahasantri Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif Posko 51 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk berkomitmen merealisasikan programnya selama 1 bulan, yakni membangun peradaban hidup sehat dan bersih dari sampah rumah tangga.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Posko 51, Firdausi mengatakan, pesantren yang kini menjadi menjadi episentrum peradaban dunia dan menjadi rujukan masyarakat berupaya mendidik santri cinta kepada lingkungan. Hal ini didukung bahwa pesantren Annuqayah 1 dari 3 pesantren di Indonesia yang berwawasan lingkungan.

“Program ekologi yang di dalamnya terdapat penghijauan, pembuatan lubang biopori, kampanye sampah, pengelolaan dan daur ulang sampah, audensi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga rencana membuat laboratorium sampah, bagian dari ikhtiar santri untuk menekan angka sampah yang menjadi momok masyarakat di Sumenep,” ujarnya saat memberi sambutan di balai desa setempat, Rabu (23/08/2023).

Dirinya bersyukur, bahwa salah satu peserta berstatus Kepala Laboratorium Sampah UPT Jatian Lubangsa. Di pesantren, kata dia, sampah sudah tidak dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seluruh sampah pesantren yang ditampung di laboratorium, dikelola dan didaur ulang kembali.

“Berhubung kalian berstatus santri mukim, tularkanlah ilmu dan pengetahuan kalian dalam mengelola sampah pesantren. Sampah yang rosok dapat dijual ke pengepul yang hasilnya cukup membiayai pengembangan laboratorium sampah. Ajari warga memilah sampah, seperti mengolah sisa makanan menjadi kompos, sampah plastik yang tak dapat dijual didaur ulang menjadi paving,” pintanya.

Pria yang kini diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Sumenep ini mengimbau kepada mahasantri untuk memberikan inovasi baru, mencari jalan keluar, dan bersinergi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) agar program pengabdian terealisasikan dan dikenang selamanya oleh warga.

Dirinya berharap kepada Pemdes agar mendukung program PkM, yakni membangun kepedulian lingkungan dalam mengatasi problem sampah. Jikalau santri kekurangan fasilitas, tambahnya, ia berharap memberikan dukungan fasilitas, terutama rencana pembuatan laboratorium sampah di Desa Marengan Laok, Kalianget.

Al-Muhafadhatu ‘ala qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Al-islah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah. Menjaga perihal yang lama yang baik dan mengadopsi gagasan baru yang lebih baik. Upaya perbaikan ke arah yang lebih baik lagi dan seterusnya,” pesan pada santri sembari menyitir dawuh KH Ma’ruf Amin.

Kades Support Program KKN Instika

Kepala Desa Marengan Laok, Dasuki Wahyudi menyatakan, pihaknya akan mendukung program mahasantri Instika. Yang beliau harapkan adalah terjalinnya komunikasi yang baik agar program pengabdian benar-benar terealisasi dan memberi warna baru kepada masyarakat.

“Selama komunikasi dibangun baik, kendala fasilitas akan dipenuhi kendati tidak selengkap di pesantren ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Perlu diketahui, warga Marengan Laok dikenal kompak atau kental nuansa kekeluargaannya. Orang terjatuh dari sepeda motor saja, gang-gang rumah dipadati masyarakat yang membesuk salah satu warga. Ini masih rawat jalan, apalagi masuk rumah sakit,” terangnya.

Dirinya menceritakan, kedekatan emosional antarwarga sudah terjalin sejak nenek moyang. Sisi positif inilah yang mestinya dimanfaatkan untuk meraih dukungan warga. Apalagi peserta KKN notabenenya santri yang dibekali ilmu agama di pesantren.

“Di desa ini komplit. Selain menyediakan fasilitas kepada kalian, ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memberdayakan perempuan atau aktif bergerak di bidang ekonomi. Misalnya, unit usaha minyak goreng, ikan asap, kerupuk, batik, dan kerajinan lainnya. Yang awalnya Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kini telah merambah ke Koperasi simpan pinjam,” paparnya saat acara serah terima mahasiswa KKN Integratif Instika Posko 51.

“Atas nama desa, kami menerima dengan tangan terbuka dan sangat bahagia bisa bersama-sama mewujudkan apa yang diinginkan santri,” tandasnya.

Editor: A. Warits Rovi

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga