spot_img

Pentingnya Membangun Jiwa Perempuan yang Berdaya dan Berkarakter

- Advertisement -

Kota, NU Online Sumenep
Sejumlah komunitas perempuan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur turut prihatin dengan realitas sosial yang terjadi belakangan ini. Salah satu realitas yang menjadi atensi mereka adalah krisis pemberdayaan perempuan hingga maraknya kasus kekerasan seksual.

Menyikapi hal itu, komunitas perempuan yang terdiri dari KPPI, LKK PCNU, Perempuan Hebat Sumenep dan PC IPPNU Sumenep menggelar Sarasehan bertema ‘Motivasi Pengembangan Diri dan Pembangunan Karakter’ di kantor PCNU Sumenep, Ahad, (15/09/2024).
.
Ketua KPPI Sumenep, Yusnaniah mengatakan tujuan utama dari sarasehat tersebut tidak lain untuk menyikapi krisis pemberdayaan perempuan. Terlebih perihal maraknya kasus kekerasan seksual yang belakangan banyak terjadi.

Untuk itu pihaknya mendatangkan Muhammad Rifqi Pramantyo seorang Konselor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia sekaligus Presiden Direktur Mandaka Group sebagai narasumber.

- Advertisement -

“Melalui acara ini, bersama Gus Rifqi, kita akan belajar bagaimana membangun jiwa perempuan yang berdaya dan berkarakter kuat,” ujarnya.

Muhammad Rifqi Pramantyo, atau lebih akrab dipanggil Gus Rifqi mengawali pembicaraannya dengan membagikan kisah inspiratif tentang pentingnya peran orang tua dalam pembentukan karakter seseorang.

Dengan latar belakang keluarga yang broken home, Gus Rifqi mengakui bahwa masa lalunya tidak lepas dari trauma yang masih ia rasakan hingga kini. Namun, ia menjadikan pengalaman masa kecilnya sebagai kekuatan untuk bertahan dan membangun kehidupannya.

- Advertisement -

Sedari kecil, kemandirian sudah melekat pada diri Gus Rifqi. Ia membantu ibunya berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pengalaman itulah yang menumbuhkan jiwa bisnis dalam dirinya yang kemudian mengantarkannya sukses dalam usaha konveksi yang ia geluti saat ini.

“Perjuangan saya sejak kecil mengajarkan banyak hal tentang pentingnya kemandirian dan membangun karakter yang kuat,” ucap Gus Rifqi.

Antusiasme para peserta terlihat selama acara berlangsung, terutama dalam sesi tanya jawab, di mana peserta aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi dengan Gus Rifqi.

Salah satu peserta, Putri Ramadani menanyakan tentang bagaimana cara menyikapi tuntutan dan ekspektasi orang tua yang terkadang tidak membiarkan anak bebas memilih jalan hidupnya. Gus Rifqi menanggapi dengan bijak.

“Orang tua hanya butuh bukti. Buktikan bahwa kamu bisa berhasil di jalan yang kamu pilih sendiri, tapi jika kamu tidak yakin, lebih baik ikuti pilihan orang tua. Intinya, keberhasilan itu membutuhkan keberanian mengambil konsekuensi dari setiap keputusan.” Ujarnya.

Menutup acara, Gus Rifqi menyampaikan pesan motivasi yang kuat kepada seluruh peserta, “Terus semangat, karena tidak ada yang bisa menolong kita kecuali diri kita sendiri dan Allah,” pintanya.

Sarasehan ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan semangat bagi perempuan untuk terus berkembang, memberdayakan diri, dan menghadapi berbagai tantangan hidup dengan karakter yang kuat.

Senada dengan hal tersebut, Liya Rohmatillah selaku ketua PC IPPNU Sumenep berharap agar kegiatan kolaborasi seperti ini bisa terus dimasifkan.

- Advertisement -

“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dijalankan, agar perempuan Sumenep bisa terus berkolaborasi dan memberdayakan perempuan bersama-sama,” pungkasnya.

Editor: Ibnu Abbas

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

5
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...

Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan

0
# Khutbah I اَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا...