Manding, NU Online Sumenep
Syaiful Bahri, Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sumenep menganalogikan upgrading seperti mengendarai sepeda motor yang mesinnya panas saat dioperasikan. Semakin ditarik gasnya, semakin cepat larinya. Namun mengikuti koridor yang ada.
Pernyataan itu disampaikan saat Upgrading PAC IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Manding dengan tajuk ‘Wujudkan Kader Militan dan Progresif dalam berkhidmah’, Kamis (30/03/2023).
“Agar motor berjalan lancar tanpa ada kendala apapun, semua komponen yang ada, seperti lampu kendaraan, rem, busi, ban, spion, dan lainnya harus lengkap. Artinya, seluruh komponen di organisasi harus lengkap dan kompak dalam menjalankan amanah,” ujarnya saat memberi sambutan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.
Dalam sudut pandangnya, kesuksesan dalam berogranisasi tergantung pada kemampuannya dalam manajemen waktu dan kekompkan semua pengurus.
Ia menyatakan, pelajar NU berbeda dengan badan otonom lainnya. IPNU dan IPPNU adalah badan otonom NU yang paling muda. Tantangannya berbeda dan berhadapan dengan para pelajar yang notabene masih labil secara psikis.
“Kader dan para pelajar NU di Manding wajib menjaga nama baik NU. Yakni menjaga tatakrama dalam bersikap dan berpemampilan serta menumbuhkan ikayan emosional baik antar sesama pengurus maupun pada badan otonomnya sendiri,” pintanya.
Sementara itu, Ainul Yaqin, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Manding mengutarakan, upgrading dihelat untuk memperkuat rasa cinta pada organisasi.
“Upgrading ini kami laksanakan memiliki tujuan. Selain memperkuat rasa cinta pada jam’iyah, pengurus mengetahui tugas dan wewenangnya yang sesuai dengan jabatannya masing-masing,” terangnya.
Diketahui, usai upgrading, PAC IPNU-IPPNU Manding merencanakan pelantikan dan pembentukan pengurus komisariat di beberapa Lembaga Pendidikan Islam (LPI).
