Bluto, NU Online Sumenep
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bluto rutin menggelar ngaji kitab Nashoihud Diniyah yang dilakukan secara anjangsana. Di pengajian tersebut, KH Marham Syuja’ie membacakan isi kitab, kemudian KH Ilyasi Siraj menjabarkannya, Rabu (24/05/2023).
Ketua MWCNU Bluto, Mosa mengatakan, kegiatan diniyah ini merupakan kegiatan unggulan dari MWCNU dari masa lalu hingga masa kini. Kendati para masyayikh pendahulu wafat, kegiatan tersebut tetap dilestarikan oleh kadernya.
Ia menjelaskan, sebelum pengajian dimulai, acara diawali dengan tawasul pada muassis, pembacaan surat Yasin dan Al-Mulk agar Nahdliyin dimudahkan rezekinya dan senantiasa diberikan keberkahan dalam hidupnya.
“Mengingat pengajian ini dilangsungkan malam hari, maka tuan rumah cukup menyiapkan secangkir kopi dan hidangan se ikhlasnya, dan suguhan lain seperti buah-buahan dari hasil panen di kebun. Soal konsumsi, tidak memberatkan tuan rumah, karena tujuannya sebagai konsolidasi pengurus dan penguatan amaliyah,” ungkapnya.
Dilanjutkan, kegiatan safari ini tidak hanya melibatkan para masyayikh saja, mulai dari yang tua hingga kaula muda konsisten hadir setiap malam Kamis setengah bulanan. Kebetulan malam ini Adi Hiyatullah Sekretaris MWCNU menjadi tuan rumah yang kediamannya berada di Desa Karangcempaka.
“Kegiatan ini tidak bersifat monoton. Seringkali dibuka tanya jawab dan diskusi apabila problem keagamaan yang kadang dibenturkan dengan hukum adat. Menyikapi hal itu, KH Ilyasi Siraj mencarikan jalan keluar dengan mengedepankan dasar hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kegiatan keagamaan ini diikat dengan arisan yang nominalnya kecil, namun cukup untuk tuan rumah sebagai pengganti ramah ramah.
“Sampai saat ini, pengajian ini diikuti oleh seluruh pengurus MWCNU dan Ranting NU se-Bluto. Baik struktur maupun kultur,” tandasnya.