Segera Hadir! Festival Sapparan Budaya Lesbumi NU Sumenep, Ada Pertunjukan hingga Pesta Rakyat

0
161
Rapat persiapan Festival Sapparan Budaya #3 Lesbumi NU Sumenep.

Kota, NU Online Sumenep
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Sumenep akan menggelar Festival Sapparan Budaya. Acara rutin tahunan ini bekerjasama dengan Lesbumi MWC NU Pasongsongan, akan berlangsung di tiga titik lokasi pada Jum’at sampai Sabtu, (9-10/8/2024) mendatang.

Tiga titik lokasi itu antara lain, Gedung KH Wahab Hasbullah (Kantor MWC NU Pasongsongan), Asta Agung Ali Akbar Pasongsongan dan Lapangan Tatèngghun Padangdangan untuk gelaran Malam Puncak Festival Sapparan Budaya.

Pengurus Lesbumi NU Sumenep, Mahendra Cipta mengatakan, bulan Shafar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah yang memiliki makna puitis mendalam. Bagi warga NU, Shafar atau Sappar dalam istilah Madura, adalah simbol perjalan panjang kehidupan.

“Sebagaimana seni adalah jalan panjang proses pencarian jati diri dalam frame kreativitas, bulan Sappar istimewa sebagai tanda dan upaya bersama menyatakan eksistensi hidup di tengah kepungan banyak tantangan jaman belakangan ini,” ungkapnya kepada NU Online Sumenep, Kamis, (25/7/2024).

Festival Sapparan Budaya ketiga ini bertajuk ‘Spiritualitas Abantal Omba’ Asapo’ Angin’. Di dalamnya memuat ragam pertunjukan yang memperlihatkan esksotisme seni, kearifan lokal dan pesta rakyat.

“Sebagai upaya memeriksa kembali kesadaran bersama bahwa akar sejarah kita, warga Sumenep, adalah pelaut handal dengan sepenuh tekad hidup berdampingan dan menjalankan peradaban hingga hari ini,” tambahnya.

Ketua Masyarakat Seni Pesisir (MSP) Sumenep ini menjelaskan bahwa sudut pandang spiritualitas menjadi kunci dalam melihat arah kegiatan ini. Sebab, spiritualitas adalah ruang pengolahan jiwa dan dunia tak terhingga bagi sebuah pejalan manusia.

“Kegiatan ini tidak diniatkan untuk berkesan sebagai event profesional layaknya event-event di kota besar. Justru kemurnian kesederhanaanlah yang kami inginkan dalam kegiatan ini. Lesbumi hanya menginisiasi Sapparan Budaya ini, tetapi ia didekasikan sepenuhnya untuk masyarakat NU Sumenep, Madura,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Lathif Atmaja, menyebutkan Festival Sapparan Budaya ketiga ini memuat sejumlah rentetan kegiatan. Di antaranya Rokat Bumi Pasongsongan, Orasi Budaya, Diskusi tema ’Spiritualitas Omba’ Asapo’ Angin’, Pameran Kaligrafi.

”Kemudian ada pula Eksibisi Seni Kampung Pesisir (Sintong, Ba’ Garbis, Mamaca dan Topeng, Pencak Silat, Teater dan Puisi) serta Diskusi buku karya Alm. Abdul Hadi WM ‘Anak Laut Anak Angin’,” kata pria yang juga Pengurus Lesbumi NU Sumenep divisi Kajian dan Kegiatan.

Dirinya berharap kegiatan ini mampu membuka ruang perbincangan yang lebih fresh dan fleksibel tentang arti kebersamaan dan kerukunan. Serta menjaga keberlangsungan hidup dengan cara-cara luhur warisan nenek-moyang. Mengerahkan segenap jiwa dalam mengembangkan ide-ide lama ke dalam pembaruan-pembaruan yang lebih baik.

”Mari ikuti dan semarakkan Festival Sapparan Budaya ketiga ini,” tandasnya.

Editor: A Habiburrahman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini