Manding, NU Online Sumenep
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Manding menjadi tuan rumah agenda Konsolidasi Triwulan Fatayat NU se-Sumenep. Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung Fathimah Internasional Elementary School, Jabaan, Manding, Sumenep, Ahad (18/12/2022).
Dalam kesempatan ini, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Manding, Rudi Hartono menyampaikan selamat datang kepada seluruh kader Fatayat NU se-Sumenep di Kecamatan Manding.
“Kami berharap pertemuan rutin triwulan ini bisa menjadi media silaturahim, silatul afkar, dan silatul arwah,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, dengan kegiatan seperti ini pihaknya meyakini rasa kebersamaan Fatayat NU dengan NU sebagai induk organisasi, serta lembaga dan banom NU yang lain akan semakin erat dan kokoh. Sehingga ke depan NU akan semakin kuat, digdaya, dan jaya.
“Dengan kegitan ini, semoga kita bisa berbaris dengan tertib, seirama dalam barisan Nahdlatul Ulama. Serta, tidak sampai melanggar AD/ART, Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama, dan PD/PRT Fatayat NU,” kata Rudi Hartono.
Ia menyebutkan, Fatayat NU ibaratany rem dan gas bagi pemudi di Kabupaten Sumenep. Bahkan bisa menjadi rem dan gas untuk seluruh komponen masyarakat. Hal itu karena Fatayat NU mempunyai peran yang sangat besar dalam menjaga agama dan negara, sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa perempuan adalah tiang negara.
“Oleh karena itu, bila Fatayat NU baik, maka akan baiklah keadaan bangsa dan negara. Tetapi bila Fatayat tidak baik-baik saja, maka kemungkinan besar hal yang sama juga dialami bangsa dan negara,” tandasnya.
Diketahui, sedikitnya ratusan kader Fatayat NU se-Sumenep hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka merupakan perwakilan Pimpinan Cabang Fatayat NU Sumenep, PAC Fatayat NU dan PR Fatayat NU se-Sumenep. Turut hadir pula sejumlah perwakilan banom NU di Kecamatan Manding.
Sebagai informasi, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan santunan kepada 9 anak yatim oleh NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Manding. Anak yatim tersebut diberi bingkisan dan sejumlah uang tunai.
Editor: A. Habiburrahman
