Image Slider

Santri Ar-Rasyid Raih Shulhan Society Shcool Fellowship untuk Pengembangan Bahasa Inggris

Rubaru, NU Online Sumenep

Yayasan Ar-Rasyid Duko, Rubaru, Sumenep berikan beasiswa pengembangan Bahasa Inggris dari Shulhan Society School. Beasiswa tersebut diberikan bersamaan penyerahan hadiah kepada siswa teladan, lulusan terbaik dari berbagai jenjang pendidikan, yaitu RA, MI, MTs, dan Diniyah di momen Haflah Imtihan di halaman pendidikan setempat.

Pengasuh Yayasan Ar-Rasyid, Kiai Iklil menjelaskan, dirinya sedang merintis program penguatan kapasitas santri dalam membaca kitab kuning, menghafal al-Quran, praktik Bahasa Inggris, menulis fiksi dan non fiksi dan MIPA. Semua program yang dirancang berbasis pada penguatan  individu santri. Kegiatan-kegitan santri bersifat active learning dengan penempatkan santri sebagai central pembelajaran.

“Santri dilatih unutk menggali potensi masing-masing dengan maksimal agar mereka dapat memproduksi, bukan sededar sebagai resepsi,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (2/7/2024).

Santri yang memiliki capaian pembelajaran akan mendapatkan reward sebagai motivasi agar mereka senantiasa memacu semangatnya untuk meraih hasil belajar yang optimal dengan output yang terukur.

Di tempat yang berbeda, Direktur Pengembangan Yayasan Ar-Rasyid, Kiai Shulhan mengutarakan, pemberian fellowhip itu bertujuan untuk memotivasi santri untuk terus berproses dalam meningkatkan keterampilan dasar yang sangat dibutuhkan dalam mengarungi hidup di masa tua.

“Selain membaca kitab dan hafal Quran, santri juga perlu menguasai Bahasa Inggris agar ilmunya dapat disebarkan ke berebagai penjuru dunia,” ujarnya.

Dijelaskan, pembelajaran kitab ini menerapkan metode sorogan kritis yaitu setiap santri menyetor hasil bacaannya kepada pengajar. Ketika setoran berlangsung, santri harus menyampaikan hasil analisis terhadap struktur kalimat, makna dan murad atau maksud dari kalimat yang cibaca.

Setalah santri selesai menarasikan hasil belajar mandiri, lanjutnya, pengajar memberikan feedback dengan pertanyaan kritis untuk menguji tingkat penguasaan dan ketajaman analisisnya. Pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut berhubungan dengan Nahwu, Sharraf dan sintaksis dan serta implikasinya dalam kehidupan sosial.

Adapun penerima beasiswa tersebut bernama Lujeng Dwi Fahrani yang saat ini menduki kelas X atau kelas I setingkat Madrasah Aliyah. Santriwati asal Indramayu Jawa barat ini dinilai layak menadapat penghargaan tersebut karena dua alasan medasar. Pertama, yang bersangkutan telah berahasil menghafalkan al-Quran sebanyak tiga Juz. Kedua, dia telah menyelesaikan setoran kitab Safinah An-Najah dengan cara active learning berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan menganalisis struktur kalima dan konten yang terkadung di dalamnya.

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga