Kota, NU Online Sumenep
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Lomba Baca Kitab Kuning dalam rangka memperingati Hari Santri 2021. Lomba yang diikuti puluhan santri se-Kabupaten Sumenep ini dipusatkan di Pondok Pesantren Aqidah Usymuni Tarate, Pandian, Sumenep, Kamis (28/10/2021).
Wakil Bupati Sumenep, Nyai Dewi Khalifah menuturkan, bahwa setidaknya ada empat hal bagi santri dalam mendalami dan memahami kitab kuning. Yaitu, waktu atau kesempatan, kesabaran dan ketelatenan, pembimbing yang alim, dan karunia dari Allah SWT.
“Karunia tersebut bisa berupa kecerdasan dan kemampuan membaca kitab kuning dari Allah SWT,” ujarnya saat membuka acara.
Ia pun menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepara para ulama yang sudah berkenan menjadi dewan juri pada lomba baca kitab kuning ini. Dirinya juga mengajak kepada santri yang mengikuti lomba agar selalu bersyukur atas karunia Allah SWT. Karena tidak banyak orang yang punya kesempatan belajar soal hukum fiqih dan baca kitab kuning.
“Oleh karena itu, manfaatkan sebaik-baiknya dan seriusi apa yang diajarkan di pondok pesantren. Semoga selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam belajar dan mengabdi di pondok pesantren serta bermanfaat bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara,” ungkapnya.
Sementara Kabag Kesra Setda Kabupaten Sumenep, Kamiluddin menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk melestarikan karya ulama-ulama nusantara sebagai pijakan hukum bagi umat Islam. Selain itu, untuk menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat Sumenep untuk mempelajari dan mengamalkan kitab kuning.
“Serta sebagai sarana silaturahim ukhuwah islamiyah para alim ulama, santri dengan Pemkab Sumenep,” ucapnya.
Ia melaporkan, bahwa total peserta di semua tingkatan sebanyak 89 orang. Namun, tersisa 81 santri yang mengikuti lomba, sedang delapan santri lainnya dinyatakan gugur karena tidak hadir. Pihaknya berharap, lomba ini dapat memotivasi santri agar giat belajar kitab-kitab klasik untuk dijadikan pijakan sumber hukum agama.
“Semoga lomba yang diadakan Pemkab Sumenep melalui Kesra Sumenep ini dapat bermanfaat untuk semua, serta menjadikan Sumenep sebagai kota santri,” tandasnya.
Diketahui, lomba tersebut digelar dengan tiga kategori, yakni ula, wustha, dan ulya. Masing-masing kategori dipilih lima pemenang, meliputi juara 1, 2, dan 3, serta harapan 1 dan 2.
Pewarta: Imaduddin
Editor: A. Habiburrahman