spot_img
Categories:

Karamah Kiai Abbas Buntet Hancurkan Ratusan Pesawat Sekutu

- Advertisement -

KH Abbas Abdul Jamil Buntet, Cirebon, dikenal sosok ulama yang memiliki linuih yang tidak bisa dijangkau oleh nalar manusia. Kisah kesaktiannya tersebar di tengah-tengah masyarakat lewat cerita dari lisan ke lisan.

Berdasarkan cerita yang beredar di kalangan Nahdliyin, ia merupakan sosok yang unik dan seakan-akan tak memiliki niat untuk melawan Sekutu pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya.

Terbukti, pihak musuh dilengkapi dengan persenjataan modern. Sedangkan beliau, hanya bermodal kacang ijon dan bakiak saat melawan Sekutu.

- Advertisement -

Ada yang mengatakan bahwa tongkat yang dipukulkan pada seluruh laskar Hizbullah, menjadi latar belakang tubuh sang laskar kebal dari senapan api dan sejenisnya. Ada pula yang menyebutkan, tasbih dan sorbannya sakti mandraguna. Wallahu a’lam bi shawab.

Selain itu, masyarakat mengenal Kiai Abbas ahli di bidang kanuragan atau seni beladiri. Tak heran, banyak santrinya dikirim ke Surabaya untuk membantu pasukan Arek-arek Suroboyo yang pimpin oleh Bung Tomo.

Berikut karamah Kiai Abbas Buntet yang masyhur dikenal oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur.

- Advertisement -

1. Ketika perang 10 November, senjatanya hanya kacang ijo. Saat dilempar ke atas, pesawat tempur Sekutu meledak. Sebaliknya, ketika ditaburkan ke tanah menjadi tentara.

2. Saat ratusan pesawat tempur Belanda ingin meluluhlantakkan Surabaya, KH Abdul Wahab Chasbullah panik, ia khawatir Surabaya rata dengan tanah. Saat itu pula, Kiai Abbas mengambil bakiak (sandal yang terbuat dari kayu), kemudian ditiup ke atas. Dalam waktu sekejap, bakiak tersebut berubah menjadi pesawat ghaib yang anti peluru dan mampu menghancurkan 250 pesawat Sekutu.

Transportasi Ghaib

Diceritakan oleh masyaikh NU, saat perang 10 November, mbah Abbas sempat lupa berangkat perang. Bermula pada tanggal 07 November, pasukan Hizbullah dari Brebes, Tegal, Cirebon, Majalengka, dan santri Kiai Abbas sendiri diberangkatkan ke Jombang.

Keberangkatan pasukan tersebut membuat mbah Abbas tertinggal. Akhirnya beliau berangkat pada tanggal 08 November bersama Kiai Masyudi. Keberangkatannya ke Jombang unik, beliau cukup duduk di atas rel di dekat pesantren Buntet dan meminta pada Kiai Masyhudi untuk memegang sorbannya sambil memejamkan mata.

Ketika Kiai Masyhudi membaca Basmalah, dalam waktu sekejap sudah ada di Pati Jawa Tengah. Saat sampai di sana, mbah Abbas disuguhi oleh santri-santrinya sambil berbincang-bincang soal perang. Saking asyiknya ngobrol, beliau lupa bahwa tujuannya utamanya adalah berperang. Pada saat itu pula Kiai Masyhudi mengingatkannya.

Untuk sampai ke lokasi, mbah Abbas menggunakan cara yang sama. Tiba-tiba dua ulama besar itu sampai di depan rumah Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari. Di sana ia memutuskan bahwa besok, tepatnya jam 06.00 Wib menyerang musuh dan merebut Surabaya.

Diketahui, pasukan mbah Abbas yang terdiri dari kiai dan santri, bisa merebut Surabaya bersama pasukan Bung Tomo. Kisah heroik ini tercatat dalam meseum, di mana perang 10 November adalah perang santri, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melawan pasukan Sekutu. Karena Banser berdiri pada tahun 1937 atau sebelum Indonesia diproklamirkan.

- Advertisement -

Syair Kebangsaan Mbah Abbas

Sebelum Indonesia merdeka, kiai NU sudah menyebut nama Indonesia. Salah satu bukti adalah Mars Syubbanul Wathan yang diciptakan oleh Kiai Wahab Chasbullah pada tahun 1934.

Nilai-nilai nasionalisme ditanamkan sejak dini oleh mbah Wahab lewat lagu ini. Berikut teks syair yang menggugah hati masyarakat. Indonesia biladi, anta ‘unwanul fakhama, kullu may ya’tika yauma, thahamihay yalqa himama.

Jika mbah Wahab punya Yalal Wathan, mbah Abbas memiliki lagu nasionalisme yang berjudul Nahnu Nahdliyin Indonesia. Lagu tersebut dibuat sebelum Indonesia merdeka.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Rekomendasi

TerkaitBaca Juga

TrendingSepekan!

TerbaruUpdate!

Urutan Wali Nikah Dalam Islam

7
Rubrik Lensa Fikih diasuh oleh Kiai Muhammad Bahrul Widad. Beliau adalah Katib Syuriyah PCNU Sumenep, sekaligus Pengasuh PP. Al-Bustan II, Longos, Gapura, Sumenep.   Assalamualaikum warahmatullahi...

Keputusan Bahtsul Masail NU Sumenep: Hukum Capit Boneka Haram

0
Mengingat bahwa permainan sebagaimana deskripsi di atas sudah memenuhi unsur perjudian (yaitu adanya faktor untung-rugi bagi salah satu pihak yang terlibat), sehingga dihukumi haram, maka apapun jenis transaksi antara konsumen dengan pemilik koin adalah haram karena ada pensyaratan judi.
Sumber gambar: Tribunnews.com

Khutbah Idul Adha Bahasa Madura: Sajhârâ Tellasan Reajâ

0
# Khutbah Pertama اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ...
Foto: NUOS

Keputusan Bahtsul Masail PCNU Sumenep: Hukum Berbisnis Rokok Ilegal

4
KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL PCNU SUMENEP DI MWCNU GAPURA YAYASAN MANHALUL ‘IRFAN Ahad, 13 Maret 2022 M / 10 Sya'ban 1443 H Pimpinan Sidang: MOH. SYAFIQ MAS’UD Dewan Tashih: KH. HAFIDHI SYARBINI Dewan...