Image Slider

Rizkiyah, Penjual Bakso Raih Juara 2 Da’iyah Fatayat NU Sumenep

Gapura, NU Online Sumenep
Meski kesehariannya sibuk menjual bakso, namun tak menyurutkan semangat Rizkiyah untuk berorganisasi. Sejak tiga tahun yang lalu, dia bergabung dengan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Andulang. Dia berkhidmat di NU semata untuk mengharap keberkahan dari para muassis NU dan didoakan oleh mereka.

Di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga dan jualan bakso, dia tetap aktif menghadiri kegiatan Fatayat. Tak jarang dia juga membawa serta dagangannya. Setiap kali ada acara berupa pameran produk atau bazar, dia dengan sukarela menjadikan baksonya sebagai bagian dari bazar tersebut.

“Alhamdulillah rasanya nambah keberkahan, karena di samping saya memperkenalkan rasa bakso jualan saya juga nambah pelanggan,” ungkapnya kepada NU Online Sumenep.

Anggota Bidang Litbang PAC Fatayat NU Gapura itu juga kerap membantu para anggota Fatayat membuatkan bola bakso setiap lebaran tiba, bentuknya bisa dengan sukarela atau mengadakan tabungan bakso.

Tahun ini, keberkahan dari perempuan kelahiran Andulang ini bertambah. Dia ikut lomba Da’iyah yang diselenggarakan oleh (Pimpinan Cabang) PC Fatayat NU Sumenep. Meski awalnya hanya sebagai nostalgia karena dulu waktu duduk di bangku sekolah sering ikut lomba serupa, tak disangka akhirnya tahun ini bisa keluar sebagai juara 2.

Dia sama sekali tidak menyangka, sebab dari semua peserta yang ikut kebanyakan adalah orang-orang yang kompeten dan biasa menjadi da’iyah di beberapa tempat.

“Alhamdulillah, bersyukur sekali. Antara percaya dan tidak, karena saya bukan ahli di bidang dakwah beda dengan sahabat-sahabat yang dari daerah yang lain, kesehariannya sudah jadi makanan pokok untuk urusan dakwah karena kebanyakan kayaknya kaum ‘Ning’ atau Ibu Nyai yang ikut,” ungkapnya bahagia.

Dia berpesan pada teman-temanya di Fatayat, juga buat para perempuan secara umum, agar selalu belajar di lingkungan keluarga dan di organisasi, tidak sungkan bertanya perihal sesuatu yang tidak diketahui, tidak takut berteman, tidak takut mencoba, dan tidak takut gagal.

“Sebagai seorang perempuan kita harus selalu belajar, baik di lingkungan keluarga maupun kelompok (organisasi). Jangan takut atau sungkan untuk bertanya perihal apa pun yang tidak kita mengerti. Jangan takut untuk memiliki banyak teman dan berorganisasi. Jangan takut mencoba karena takut adalah kegagalan,” pesannya.

Ia menambahkan, sudah banyak yang menyampaikan bahwa perempuan adalah wadah (cetakan) yang akan membentuk suatu benda. Artinya perempuan adalah seorang ibu yang akan melahirkan anak, yang kelak bukan hanya jadi penerus kelurga, tetapi penerus bangsa dan agama.

“Kita harus tahu mau dibentuk atau diarahkan ke mana anak-anak kita, tentunya kita harus membimbing mereka ke jalan yang diridhai Allah di dunia hingga akhirat,” tegasnya.

Hadiah akan diberikan hari ini, Ahad (24/10/2021) bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Semarak Hari Santri Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Sumenep bertempat di Gedung PCNU Sumenep.

Pewarta: A. Zainol Hasan
Editor: A. Warits Rovi

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga