Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Budayawan Nasional asal Sumenep, KH D Zawawi Imron memberikan petuah-petuah bijak pada acara Seminar Nasional dan Pentas Seni Tradisi dengan tajuk ‘Translasi Budaya Nusantara untuk Aktivasi Toleransi dan Moderasi dalam Beragama’ di aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Rabu (19/10/2022).
Kurang lebih 15 menit sang Celurit Emas itu menyampaikan pantun dengan halus, sehingga membuat para hadirin pada keesensian atau jati diri sebagai manusia Madura dan Indonesia. Berikut pantun yang dibacakan oleh Pak D.
“Kenapa kita harus cinta Indonesia? Kita semua minum air Indonesia, dan itu menjadi darah kita. Kita makan beras dan buah Indoensia, dan itu menjadi daging kita. Kita sujud di bumi Indonesia, berarti Indonesia menjadi sajadah kita. Saat mati, kita akan kembali dalam pelukan bumi Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak cinta Indonesia. Tanah air adalah ibunda kita,” ucap pria kelahiran Batang-Batang itu.
“Siapa yang mencintainya, jangan mencipratinya dengan darah, kebencian, dan permusuhan. Siapa yang cinta Indonesia, akan mengisinya dengan ketakwaan, kerukunan, kemajuan, dan kreativitas. Tanah Air Indonesia adalah sajadah kita. Tempat kita bersujud kepada Allah,” pekik pak D, panggilan akrab KH D Zawawi Imron.
Diketahui, acara diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Sumenep (DKS) yang bekerjasama dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk.