Pasongsongan, NU Online Sumenep
Bertempat di gudang PR Daun Sutra, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep bekerjasama dengan PR GP Ansor Prancak meluncurkan buku TU(M)BUH: Lelaki Hutan, Cermin Tua dan Mantra Bumi pada Senin (11/03/2024).
Acara tersebut diadakan untuk mengenang kiprah dan perjuangan Kiai Homaidy Ch selaku mantan ketua Lesbumi PCNU Sumenep dalam memperjuangkan seni, budaya, dan ekologi di Sumenep.
Khairul Umam, Ketua Lesbumi PCNU Sumenep mengatakan bahwa dipilihnya Desa Prancak sebagai tempat acara, karena akhir-akhir masa hidup Kiai Homaidy Ch banyak dihabiskan di kebun Assalam Desa Prancak untuk kegiatan bidang ekologi.
“Beliau banyak berkiprah di bidang ekologi yaitu di kebun Assalam Desa Prancak, termasuk membuat sekolah alam agar generasi muda tidak lupa akan fungsi dan manfaat dari alam,” tutur dosen Universitas Annuqayah ini.
Acara dibuka dengan sesi seremonial dan tahlil bersama, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan buku TU(M)BUH secara simbolis oleh ketua Lesbumi PCNU Sumenep kepada istri Almarhum Kiai Homaidi Ch, Nyai Mus’idah.
Dalam kesempatan itu, juga diisi dengan diskusi buku TU(M)BUH: Lelaki Hutan, Cermin Tua dan Mantra Bumi yang diisi oleh Mahendra Cipta dan Sipulan K Langka.
Mahendra menyebutkan, bahwa Kiai Homaidy Ch memiliki gagasan-gagasan yang visioner. Hal itu terlihat dari perjuangan dan kiprahnya dalam bidang seni, kebudayaan, dan ekologi.
“Perjuangan beliau sangat besar dan dirasakan oleh masyarakat secara umum,” kata Mahendra.
Sementara itu, Kiai M Faizi dalam buku tersebut berkomentar bahwa Homaidy Ch termasuk salah satu orang yang menggagas Temu Penyair se-Madura pada tahun 1992.
“Karena mengingat waktu itu cukup terbilang langka untuk di wilayah Madura,” tulisnya.
Kiai Homaidy Ch yang merupakan mantan ketua Lesbumi PCNU Sumenep ini dikenal sebagai seniman dan aktivis lingkungan yang perjuangannya teguh dan konsisten. Ia wafat pada Selasa, 27 Juni 2023 silam.
Editor: Ibnu Abbas