Ibadah kurban menjadi perantara kemanusiaan masyarakat Indonesia untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perpaduan dari pancasila berupa kemanusiaan yang adil dan beradap serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Gerakan sadar berqurban adalah hal penting yang harus dilakukan sebagai bentuk penyadaran terhadap kaum bangsawan. Sebab, dengan berkurban sejatinya masyarakat diajari untuk saling melengkapi, berbagi, dan tidak membedakan antara kaum miskin dan kaya sehingga tercipta keharmonisan yang didambakan oleh bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi negara.
Buku ini hadir ke hadapan pembaca sebagai bentuk pemahaman komprehensif berlandaskan kepada dalil yang jelas tentang qurban dan aqiqah yang bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Indonesia. Di dalamnya, dijelaskan sejarah berkurban sebagai bentuk refleksi bagi umat masa kini. Ibadah qurban ternyata adalah ibadah yang dilakukan oleh umat sebelum Nabi Muhammad SAW.
Buku ini tidak hanya menjelaskan kisah Nabi Ibrahim sebagaimana kita kenal sebagai landasan cerita dalam berqurban. Kisah Habil sebagai peternak yang qurbannya diterima di sisi Allah karena mengorbankan hasil ternak terbaiknya dan Qabil yang qurbannya tidak diterima di sisi Allah karena mengorbankan hasil pertanian terburuknya (hlm. 08).
Di Negara kita, kadang daging kurban yang disembelih di perkotaan melimpah ruah. Akhirnya, ada sebagian yang berinisiatif menjadikan daging kurban dalam bentuk daging kemasan (kornet) yang didistribusikan ke luar kota atau luar daerah yang banyak fakir-miskinnya. Sebagaimana dalam penjelasan dan landasan di buku ini hal tersebut diperbolehkan (hlm. 40).
Buku ini juga mengupas beberapa kasus lainnya seperti tata cara menyembelih hewan kurban, aqiqah, dan lain sebagainya. Sehingga buku bisa dijadikan landasan mendasar bagi panitia yang membagikan zakat, orang yang akan berzakat dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan sehingga dengan adanya ibadah qurban ini bisa menjadikan hubungan emosional masyarakat Indonesia akan semakin terjaga.
Judul : Fiqih Qurban dan Aqiqah
Penulis : M. Ma’ruf Khozin
Penerbit : Muara Progresif
Cetakan : I, Juli, 2019
Tebal : 61 Halaman
*Abdul Warits, penulis lepas, lahir di Grujugan Gapura Sumenep Madura. Mahasiswa Pascasarjana Studi Pendidikan Kepesantrenan, Instika, Guluk-Guluk Sumenep Madura.
18, 1978 1984 1998 where to buy generic cytotec without dr prescription
anybody buy lasix online Current Concepts Review Plantar Fibromatosis