Guluk-Guluk, NU Online Sumenep
Dalam rangka mengasah pengetahuan dan kemampuan, siswa Madrasah Aliyah (MA) 1 Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep bereksperimen membuat sabun mandi batangan, Senin-Selasa (28-29/10/2024) di aula setempat.
Siswa yang tergabung dalam Komunitas Siswa Jurusan (KSJ) IPS MA 1 Annuqayah dibimbing langsung oleh Junaidi.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mereka dibiarkan memilih cetakan, aroma, dan warna sabun sesuai kreasi masing-masing kelompok.
“Hari ini kami praktikum membuat sabun, kegiatan ini sebagai pelajaran dan pengetahuan tambahan bagi siswa tentang cara membuat sabun yang aman dengan beberapa bahan dasar,” kata Junaidi penyaji praktikum.
Dijelaskan, bahwa bahan dasar dalam pembuatan sabun mandi untuk pemula Coconut Oil 250 ml, NaOH (Soda Api) 39 gr, dan Air Destilasi/Air Suling 83 ml.
“Jika butuh tambahan, bisa juga menggunakan bahan pewangi dan pewarna makanan,” terangnya Waka Kurikulum MA 2 Annuqayah.
Sedangkan, alat yang digunakan untuk pembuatan sabun mandi yaitu Blander/Hand Blander, Spatula, Wadah Air, Wadah Kecil untuk Bahan NaOH, Baskom, Cetakan Sabun, dan Sendok Plastik/Kayu.
Menurutnya, praktik pembuatan sabun ini untuk memberikan variasi pembelajaran agar siswa tidak bosan bergelut dengan rumus-rumus kimia, karena selama ini pembelajaran lebih terfokus di dalam kelas.
Junaidi berharap ke depannya kegiatan praktikum dapat terus dilaksanakan untuk menambah pengetahuan siswa.
“Semoga nanti dapat dilaksanakan lagi kegiatan praktikum, tidak hanya dalam hal pembuatan sabun, tetapi juga dalam hal lainnya,” harapnya.
Menurutnya, siswa mampu mengembangkan hasil praktikum menjadi barang yang layak untuk dipasarkan atau dijual ke masyarakat. Ia bersyukur kreasi siswa dalam membuat sabun lebih baik dari yang diajarkan. Kelak ilmu yang mereka peroleh dapat diketuk tularkan kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian serta tanggung jawab mereka terhadap lingkungan sekitar.
Sementara itu, Rahmat Syarifullah selaku Guru Fisika MA 1 Annuqayah mengatakan, tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu akan mengadakan praktikum lagi dengan variasi bahan yang berbeda.
“Akan dicoba dulu dan dievaluasi hasilnya apakah sudah layak untuk dipakai atau belum? Kami akan memberi mereka bekal cara mengemas barang dengan tampilan yang menarik sehingga konsumen tertarik, serta belajar memasarkan produk,” terangnya.
Ach. Fikri, salah seorang siswa mengatakan membuat sabun merupakan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat bagi dirinya.
“Selama ini, saya selalu menggunakan sabun ketika mandi, namun baru kali ini saya mendapatkan ilmu cara membuat sabun. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari,” pungkasnya.
Diketahui, sabun yang telah diberi pewarna dan dimasukkan ke dalam cetakan kemudian diletakkan di tempat yang aman dan diamkan. Setelah dua hari kemudian sabun baru dapat diambil dan digunakan untuk mandi.
Editor: Firdausi