Pragaan, NU Online Sumenep
Melaksanakan haul muassis pesantren, bagian dari tatakrama santri pada gurunya. Artinya, santri menyambung ruh pada guru sebagai wujud penghormatan.
Pernyataan ini disampaikan oleh KH M Ramdlan Siradj, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep di acara Haulul Muassis ke-1 dan Pembukaan Haflah Imtihan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurur Rahmah Pragaan Daya, Pragaan, Sumenep, Sabu (25/06/2022) di halaman pesantren setempat.
“Putusnya sambungan santri dengan pendiri adalah indikasi putusnya barakah guru pada santrinya, baik barakah dunia maupun akhirat,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, Semenep itu.
Pada saat yang sama, KH Abd Sattar selaku Pengasuh LPI Nurur Rahmah mengapresiasi gerakan Aliansi Keluarga Besar Alumni Nurur Rahmah (Akbar) yang mensupport terlaksananya acara ini, bahkan menggabungkannya di dalam acara tahunan, yakni haflah imtihan.
“Keberadaan alumni sebagai basis besar eksternal lembaga akan menjadi pondasi yang kuat dalam mengawal perkembangan pesantren. Alumni telah menunjukkan jati dirinya sebagai santri yang rendah hati dengan cara mengingat perjuangan guru yang telah mendahului kita,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Di kesempatan yang berbeda, Moh Busri Isma’el, Ketua Panitia menjelaskan, kegiatan ini di latar belakangi adanya komitmen untuk menyatukan alumni dalam bentuk haul.
“Sebagai solidaritas, kami berupaya mengumpulkan para alumni agar bersama-sama mengharumkan almamater tercinta lewat wadah resmi yang berada di bawah payung lembaga,” terangnya.
Hal senada dikatakan oleh Abdurrahman, guru LPI Nurur Rahamah, pelaksanaan haul ini murni dari swadaya alumni dan muhibbin lembaga. Dengan i’tikad kuat, sembari mengharap berkah, tidak ada subsidi dari yayasan atau lembaga formal yang lain.
“Sejak berdirinya lembaga pada tahun 1973 sampai menuju setengah abad didirikannya pendidikan formal. Kami sepakat mengemasnya dengan konsep haul muassis. Alhamdulillah, para guru senior, alumni, santri, simpatisan dan muhibbin hadir melebihi espektasi panitia pelaksana, yaitu sekitar 2.500 orang. Terimakasih yang tak terhingga atas partisipasinya,” ucap pria yang juga pengurus Yayasan LPI Nurur Rahmah.
Sebelum pengajian agama dimulai, pra acara diisi dengan penampilan Al-Banjari Samman Padang Pasir. Juga paduan suara Gema Al-Mamater Nurur Rahmah yang membawa syair ‘Santreh Saomorah’.
“Gubahan tersebut sengaja dibawa untuk mengenang para muassis pesantren yang segenap jiwa dan raga membangun, mengokohkan pondasi-pondasi lembaga,” tandas Abdurrahman.
Pewarta : Ahmad Herzi
Editor : Firdausi