Image Slider

Ibadah Khusyuk Hati Sejuk: Kunci Kebahagiaan dan Keberuntungan Hidup

Shalat memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Sebagai tiang agama dan rukun Islam yang kedua, shalat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Dalam sejarahnya, terdapat peristiwa penting yang dikenal sebagai Isra’ Mi’raj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dalam satu malam, di mana beliau menerima perintah untuk menunaikan shalat lima waktu.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat. Jika shalat seseorang baik, maka seluruh amal perbuatannya akan dinilai baik, namun jika shalatnya buruk, maka semua amalnya pun akan dianggap buruk.

Keistimewaan shalat semakin nyata ketika seorang hamba menghadapi berbagai ujian dalam hidup, baik yang berkaitan dengan harapan, impian, karir, rumah tangga, maupun hal lainnya. Dalam situasi seperti itu, Allah SWT memerintahkan untuk bersabar dan menjadikan shalat sebagai sarana memohon pertolongan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 45.

Jika dikaitkan dengan permasalahan di atas, shalat menjadi solusi utama dalam kehidupan.

Pertama, shalat mampu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar yang melampaui batas serta merusak, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ankabut ayat 45. Dengan menjalankan shalat, seseorang dapat menjaga dirinya dari keburukan, bahkan dapat dikatakan bahwa shalat berperan sebagai “imunisasi” spiritual yang melindungi diri dari perilaku negatif.

Kedua, shalat merupakan bentuk doa. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 45, Allah SWT memerintahkan untuk menjadikan shalat sebagai sarana memohon pertolongan. Orang yang rutin melaksanakan shalat ibarat sedang mengisi daya dan memperbesar energi spiritualnya. Setiap bacaan dalam shalat juga dipenuhi dengan doa yang semakin mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya.

Ketiga, shalat adalah dzikir, yaitu sarana untuk mengingat Allah. Dengan mengingat-Nya, hati akan menjadi tentram, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d ayat 28.

Keempat, shalat memberikan ketenangan dan kelapangan dada. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hijr ayat 97-98, Allah SWT mengajarkan bahwa shalat menjadi jalan bagi seseorang untuk memperoleh ketenangan dan keteguhan hati di tengah ujian kehidupan.

Kelima, shalat berfungsi sebagai penghapus keburukan. Dengan mendirikan shalat secara khusyuk dan istiqamah, dosa-dosa kecil akan diampuni, serta hati dan jiwa menjadi lebih bersih dari berbagai kesalahan.

Dalam azan, terdapat seruan ḥayya ‘alal-falāḥ yang dikumandangkan setelah ḥayya ‘alash-shalāh, yang mengandung pelajaran berharga bagi kita.

Pertama, seruan tersebut menegaskan bahwa shalat merupakan jalan menuju falāḥ (kebahagiaan dan keberuntungan), sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-A’la ayat 14-15. Jika shalat adalah kunci menuju kebahagiaan, maka jangan pernah meninggalkannya atau melalaikannya. Ketika waktu shalat tiba, bersegeralah menunaikannya dengan penuh kesadaran. Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sumber kebahagiaan sejati.

Kedua, shalat seharusnya membuahkan falāḥ bagi pelakunya. Artinya, manfaat shalat akan benar-benar dirasakan jika dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh. Jangan hanya melaksanakan shalat sebagai rutinitas tanpa makna, tetapi lakukanlah dengan kualitas yang memadai untuk mengantarkan diri kepada keberuntungan sejati. Laksanakan shalat dengan penuh kekhusyukan, tepat waktu, berjamaah, serta sesuai dengan syarat dan rukunnya. Dengan shalat yang berkualitas, seseorang memperoleh bekal penting untuk meraih kejayaan, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Mu’minun ayat 1, 2, dan 9.

Ketiga, shalat merupakan bagian inti dalam meraih falāḥ, karena ibadah ini memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas kehidupan setelahnya. Shalat yang dilakukan dengan baik akan memberikan ketenangan, membimbing langkah, serta memperkuat tekad dalam menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan.

Setiap momen dalam ibadah shalat mengandung karunia yang luar biasa. Namun, tidak semua orang menyadari betapa berharganya shalat. Sebagian masih berjuang dengan kesabaran untuk terus belajar memahami dan menghayatinya dengan lebih baik.

Buku ini hadir sebagai pendamping dalam meningkatkan kualitas shalat dengan menggali makna dan pesan yang terkandung dalam setiap bacaan shalat—mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Setiap bacaan dalam shalat terbukti sarat makna, penuh petunjuk, serta mengandung hikmah mendalam. Keselarasan dan keindahannya mengalir dari awal hingga akhir, membuka pintu menuju shalat yang lebih khusyuk dan hati yang lebih tenteram.

Dengan meresapi makna serta hikmah dalam setiap bacaan shalat—baik takbir, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar, doa, maupun ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir lainnya—kita akan semakin mampu merasakan kenikmatan dalam beribadah. Bahkan, shalat yang dilakukan dengan penuh penghayatan tidak hanya memberikan ketenangan saat menjalankannya, tetapi juga menumbuhkan kerinduan untuk menanti shalat berikutnya.

Shalat yang khusyuk mampu mengisi hati dengan kebahagiaan serta memperkuat energi untuk meraih kesuksesan, sebagaimana ajakan ḥayya ‘alal-falāḥ yang selalu menyertai seruan ḥayya ‘alash-shalāh.

Mari jadikan shalat sebagai sumber kebahagiaan, ketenangan pikiran, serta cahaya dalam kehidupan. Wujudkanlah bahwa shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebahagiaan sejati.

Judul: Tafsir Bacaan Shalat
Penulis: Izza Rohman
Penerbit: Qaf
Cetakan: 2025
Tebal: 196 halaman
ISBN: 978-623-6219-92-8

*Amrullah, Gapura Sumenep.

ADVERTISIMENT

sosial mediaFollow!

16,985FansSuka
5,481PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan

Rekomendasi

TerkaitBaca Juga!

TrendingViral!

TerbaruBaca Juga