Puisi-Puisi Lailatul Qadriy

1
125

Pulang ke Maghribi

cahaya lampion masih menyala di punggungku
pulau yang terlihat hanyalah halaman dan rumah
dan angin begitu mengusirku dari dermaga kecil
menembus remang senja di pintu Maghribi

sayup-sayup tampak bergelombang dalam
tandusnya harapan. Tiada lagi sunyi menyala
mengembalikanku pada nirmala abad lalu
detik-detik hilang lupa akan langkah pulang
meninggalkan pulau di titik sendu.
aku bergelayut semenanjung biru samudera
dengan palung-palung yang mengubur
jisimku hadapi lintas malam tanpa cahaya

Talango, Oktober 2022

Lagumu di Museum

setiap langkah detik, senja
menguning di antara lagu-lagumu
yang kesandung sekawan awan
di museum kecil engkau bernyanyi
berlagak membentur dinding tua
bergilir terjeda, masa tua: pun lenyap
jejak di sekelilingku mencapai abad
apa sebab aku jatuh kesandung
merawat suaramu: lagu-lagumu?
lentera susuri mendung mega
selendang langit membiru
seret sekumpul awan hitam
dari kelopak mataku
yang terbawa angin lagumu

lalu, di manakah
akan museum terkenang pada lagumu
waktu senja kugotong ke masa tua?
akankah tetap kau dendangkan
untuk orang-orang di belakangku
kunjungi museum lagumu?

Talango 2022

Sabda Malam

di ujung petang penghabis masa
tiada kira aku keliling paruh purnama
waktu terus bertamu di mataku
telusuri pamah yang hilang

begitu malam beranjak mencuri subuh
aku pulang melamban dalam pernyataan

silau purnama masih menyisakan sabda
dari jendela yang kubuka setengah jari
subuh gugur menyimak pagi terang
antar dingin di kubur mimpiku

kendati pagi di pucuk fajar
terbaca larik-larik gelombang
yang mengayun malam mataku

Talango 2022

Halaman Malam

matamu tengadah panjang
melebar ke bintang-bintang
langit bersih terhunus sajakmu
bercakap meniru gaya angin
giring satu bintang ke pelukan

malam kita lagi hadir
dalam ancaman basah
hujan labuh teteskan malam
seribu bintang pandai pindah
menjadi satu bintang sempurna

Talango, September 2022

Tulisan Akhir

sumpahmu tertulis kering terkelupas
di ujung jari yang tertutup kafan hitam
tatkala pesan dan salammu pada Tuhan
terhambur lebur menjadi ilham perabaku

hanyalah aku di ruang kosong berdoa
jemput titipan pesan dan salammu
yang tumbuh di halaman penantian

Talango, Oktober 2022

Lailatul Qadriy lahir di Sumenep, November 2004. Menempuh pendidikan di MI Asmaul Husna dan MTs MA Nasy’atul Muta’allimin Gapura lulus pada tahun 2022. Karyanya telah dimuat di Jawa Pos Radar Madura, Event Menulis Nasional-LCP 15 Pesan dari Hujan, Olimpiade Sastra Nasional-OSN 8 Sajak Pagi sebelum Pergi dan media online Rumah Literasi Sumenep. Dapat dihubungi: lailatulqadriy@gamil.com.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini