Kota, NU Online Sumenep
Beredar foto Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq di media sosial diklaim terlibat dalam dukung-mendukung salah seorang pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep di Pilkada 2024 mendatang. Tak hanya dengan Kiai Pandji, dalam foto itu juga ada Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.
Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam dukung-mendukung calon di Pilkada Sumenep 2024 ini. Adapun foto yang beredar adalah pada saat acara Simposium Peradaban NU pada Maret 2022 silam.
“Itu foto sekitar 2 tahun yang lalu. Saat acara Simposium Peradaban NU yang ditempatkan di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Acaranya PBNU yang dihadiri Gus Yahya [Ketum PBNU]. PCNU Sumenep sebagai penyelenggara pada waktu itu,” ungkapnya kepada NU Online Sumenep, Selasa, 3 September 2024.
Ia menambahkan, NU sebagai organisasi sosial keagamaan sedari awal konsen memikirkan bagaimana pesta demokrasi 5 tahunan itu bisa berjalan aman, damai dan riang gembira. Sebab dukungan terhadap calon tertentu adalah wilayahnya partai politik atau gabungan partai politik (koalisi).
”Semua kita pahami bahwa NU, khususnya Ketua PCNU memang tidak terlibat dalam dukung-mendukung secara praktis. Karena NU adalah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, bukan parpol,” tambahnya.
Sebagai Ketua PCNU Sumenep, Kiai Pandji menegaskan bahwa tugasnya adalah menjaga ukhuwah, kedamaian dan berupaya bagaimana Pilkada bisa berjalan aman dan riang gembira.
”Sebab Pilkada bukanlah tujuan, tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat. Pilkada hanyalah sebatas sarana. Kami berharap mudah-mudahan Pilkada nanti berjalan damai, lancar dan penuh kegembiraan. Mari kita berdoa mudah-mudahan kita mendapatkan pemimpin yang baik dan diridlai Allah SWT,” terangnya.
Lebih jauh, dirinya juga menyebut bahwa pada pelaksaan Bahstul Masail dan Konsolidasi Organisasi PCNU Sumenep di MWCNU Giligenting sekitar 5 bulan yang lalu telah mengintruksikan untuk membaca Surah Yasin sebagai salah satu ikhtiar untuk kelancaran pesta demokrasi 5 tahunan itu.
”Intruksi itu kami tujukan kepada seluruh jajaran struktur PCNU, Lembaga dan Banom, MWCNU, PRNU, PARNU hingga mushalla dan masjid-masjid,” tandasnya.